Apa Itu Sembelit Kronis? Kenali Bedanya dengan Sembelit Biasa

Sembelit, atau dalam istilah medis disebut konstipasi, merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling umum dialami oleh banyak orang. Hampir semua orang pernah mengalami sembelit dalam hidupnya, entah itu karena perubahan pola makan, stres, kurang minum air, atau kurang gerak. Namun, ada satu jenis sembelit yang lebih serius dan berkepanjangan, yang dikenal sebagai sembelit kronis.
Lantas, apa sebenarnya yang membedakan sembelit biasa dengan sembelit kronis? Apa penyebab dan gejalanya? Dan bagaimana cara menanganinya secara tepat? Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai perbedaan antara sembelit biasa dan kronis, serta pentingnya penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi serius di kemudian hari.
Apa Itu Sembelit?
Secara umum, sembelit adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) atau frekuensi BAB menjadi sangat jarang, yaitu kurang dari tiga kali dalam seminggu. Selain itu, sembelit juga ditandai dengan feses yang keras, kering, dan sulit dikeluarkan, bahkan bisa menyebabkan nyeri saat BAB.
Sembelit biasa biasanya berlangsung singkat dan dapat membaik dengan perubahan gaya hidup, seperti meningkatkan asupan air dan serat atau melakukan lebih banyak aktivitas fisik. Namun jika kondisi ini berlangsung terus-menerus selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, maka besar kemungkinan Anda mengalami sembelit kronis.
Apa Itu Sembelit Kronis?
Sembelit kronis adalah kondisi ketika seseorang mengalami gejala sembelit selama jangka waktu yang panjang, yaitu minimal tiga bulan berturut-turut atau lebih. Ini bukan hanya sekadar frekuensi BAB yang jarang, tetapi juga mencakup kesulitan dan ketidaknyamanan yang terus-menerus saat buang air besar, serta perasaan tidak tuntas meskipun sudah BAB.
Kondisi ini sering kali memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tidak hanya menyebabkan rasa tidak nyaman secara fisik, tetapi juga dapat menimbulkan stres, kecemasan, hingga depresi karena gangguan pada rutinitas harian.
Gejala Sembelit Kronis
Berikut ini adalah beberapa gejala umum dari sembelit kronis:
- Frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
- Feses keras, kering, atau berbentuk seperti batu kecil.
- Rasa sakit atau nyeri saat buang air besar.
- Perlu mengejan keras saat BAB.
- Merasa belum tuntas setelah buang air besar.
- Perut terasa penuh, kembung, atau begah hampir setiap hari.
Jika Anda mengalami dua atau lebih dari gejala ini secara terus-menerus selama tiga bulan atau lebih, maka kemungkinan besar Anda menderita sembelit kronis.
Perbedaan Sembelit Biasa dan Sembelit Kronis
Untuk memahami perbedaan antara keduanya, berikut adalah perbandingan yang dapat menjadi acuan:
Aspek | Sembelit Biasa | Sembelit Kronis |
Durasi | Sementara, biasanya beberapa hari hingga satu minggu | Berlangsung lama, minimal 3 bulan atau lebih |
Pemicu | Perubahan pola makan, stres, kurang tidur | Penyebab kompleks dan bisa melibatkan masalah kesehatan |
Gejala | Jarang buang air besar, feses keras | Tambahan gejala seperti mengejan, rasa tidak tuntas, kembung |
Penanganan | Dapat sembuh dengan perubahan gaya hidup | Memerlukan diagnosis dan intervensi medis |
Penyebab Sembelit Kronis
Penyebab sembelit kronis sangat beragam dan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa di antaranya meliputi:
- Pola makan rendah serat
Kurangnya konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian bisa memperlambat pergerakan usus.
- Kurang minum air
Cairan dibutuhkan untuk melembutkan feses agar mudah dikeluarkan.
- Kurang aktivitas fisik
Gerakan tubuh merangsang kerja usus. Gaya hidup sedentari memperlambat pencernaan.
- Efek samping obat
Beberapa obat seperti antasida yang mengandung aluminium, obat penenang, atau antidepresan bisa menyebabkan sembelit.
- Masalah hormonal
Hipotiroidisme dan diabetes dapat mengganggu fungsi otot usus.
- Kondisi medis tertentu
Seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), Parkinson, atau gangguan saraf.
- Gangguan psikologis
Stres, cemas, atau depresi bisa memengaruhi fungsi usus secara tidak langsung.
Risiko Komplikasi Jika Dibiarkan
Jika sembelit kronis tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, antara lain:
- Wasir (ambeien)
Mengejan berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di anus.
- Fisura ani
Luka atau robekan pada dinding anus karena feses yang keras.
- Impaksi feses
Penumpukan feses keras di rektum yang sangat sulit dikeluarkan.
- Prolaps rektum
Bagian dari rektum keluar dari anus akibat tekanan berulang saat BAB.
Cara Mengatasi dan Mencegah Sembelit Kronis
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau mencegah sembelit kronis:
- Tingkatkan Konsumsi Serat
Perbanyak konsumsi serat dari buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Serat membantu mempercepat pergerakan usus dan membuat feses lebih mudah dikeluarkan.
- Minum Air yang Cukup
Pastikan Anda minum minimal 2 liter air per hari agar tubuh tetap terhidrasi dan proses pencernaan berjalan lancar.
- Aktif Bergerak
Rutin berolahraga, seperti jalan kaki 30 menit setiap hari, dapat membantu mempercepat metabolisme dan merangsang kerja otot-otot usus.
- Jangan Menahan BAB
Segera ke toilet saat ada keinginan buang air besar. Menahan BAB bisa memperparah kondisi sembelit.
- Perhatikan Obat-obatan
Jika Anda mengonsumsi obat yang menyebabkan sembelit, konsultasikan dengan dokter untuk alternatif atau penyesuaian dosis.
- Konsultasi dengan Tenaga Medis
Jika sembelit berlangsung lama dan tidak membaik meskipun sudah menerapkan perubahan gaya hidup, sebaiknya periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Sembelit memang bukan penyakit yang mematikan, tetapi jika dibiarkan berlarut-larut bisa menjadi masalah serius. Penting bagi setiap orang untuk mengenali gejala dan penyebab sembelit kronis agar bisa ditangani sejak dini. Gaya hidup sehat, pola makan tinggi serat, cukup minum air, dan aktif bergerak adalah langkah-langkah sederhana namun efektif untuk mencegah gangguan ini.
Dengan mengenali perbedaan antara sembelit biasa dan sembelit kronis, Anda bisa lebih waspada dan mengambil tindakan tepat sebelum kondisi semakin memburuk. Ingat, kesehatan pencernaan adalah fondasi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.